GP ANSOR PAC SUMPIUH

KLASIFIKASI ILMU MENURUT FILOSOF MUSLIM


Filsafat merupakan suatu ilmu yang mencangkup seluruh lapangan ilmu pengetahuan, baik yang teoritis maupun yang praktis. Kenyataan ini dapat disaksikan dengan adanya temuan-temuan yang dihasilkan oleh para filosof Islam sendiri, seperti Al-Kindi ahli ilmu pasti dan ahli falak yang tersohor, Abu Musa Jabir Ibnu Hayyan ahli bidang kimia, Abu Raihan Ibnu Ahmad ahli bidang falak, Ikhwan As-Shafa’ seorang ahli matematika, fisika dan ilmu jiwa, Ibnu Sina ahli dalam bidang kedokteran yang karyanya Qanun fi at-Thibb menjadi rujukan baik di dunia Barat maupun Timur, Ibnu Bajjah seorang pemikir yang sangat teliti dengan karyanya yang paling populer Tadbir al-Mutawahhid.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa setiap filosof adalah ilmuan, karena filsafat terdiri atas dasar ilmu pasti dan ilmu alam. Akan tetapi, tidak setiap ilmuan adalah seorang filosof.
Pada masa peradaban Islam mencapai puncak kejayaannya, ketika itu antara filsafat, sains dan agama berbaur menjadi satu sehingga saling mempengaruhi. Setelah abad ke-6 amat disayangkan para filosof hanya memikirkan atau mengulas masalah-masalah filsafat saja tanpa berpijak pada dasar ilmu yang melandasinya (ilmu pasti dan alam). Akibatnya, terputuslah hubungan antara filsafat dengan sains, bagaikan kepala tanpa badan dan tubuh tanpa roh.
Didalam makalah ini akan mengulas tentang beberapa filosof muslim dimana pemikiran mereka mempengaruhi khazanah ilmu pengetahuan didunia.


B.  Rumusan masalah
1)      Pembahasan Ikhwan As-Shafa’ dan klasifiksi ilmu menurutnya
2)      Pembahasan Ibnu Bajjah  dan klasifikasi ilmu menurutnya
3)      Pembahasan Ibnu Sina dan klasifikasi ilmu menurutnya
4)      Pembahasan Al-Farabi dan klasifikasi ilmu menurutnya




PEMBAHASAN
A.  Ikhwan As-Shafa’
v Sejarah lahir
Ikhwan As-Shafa’ (Brethren of Purity atau The pure Brethen) adalah nama sekelompok pemikir Muslim rahasia (filosifiko-religius) berasal dari sekte Syiah Islamiyah yang lahir di tengah-tengah komunitas sunni sekitar abad ke-4 H / 10 M di Bashrah.[1] Ia adalah seorang tokoh filosof Muslim yang juga ahli dalam bidang matematika, fisika, ilmu alam, ilmu ketuhanan dan ilmu jiwa.
Lahirnya pemikiran Ikhwan As-Shafa’ ketika pembatalan teologi rasional Mu’tazilah sebagai mahzab Negara oleh Al-Mutawakkil, kaum rasionalis dicopot dari jabatan pemerintahan, kemudian diusir dari Baghdad. Penguasa melarang mengajarkan kesusastraan, ilmu dan filsafat. Mereka telah mengalami dekadensi moral. Ikhwan As-Shafa’ ingin menyelamatkan masyarakat dan mendekatkannya pada jalan kebahagiaan yang diridhai Allah. Menurut mereka, syariat telah dinodai dengan kejahilan dan dilumuri oleh kesesatan. Satu-satunya jalan untuk membersihkannya adalah filsafat.

v Klasifikasi Ilmu Menurutnya
Ada empat macam, diantaranya adalah :
a)      At-Tawfiq dan At-Talfiq, pemikiran At-Tawfiq Ikhwan As-Shafa’ terlihat pada tujuan pokok bidang keagamaan yang hendak dicapai, yakni menyelaraskan antara agama Islam, filsafat dan juga antara agama-agama yang ada. Yang mana menurut klaim mereka, apabila dipertemukan dan disusun antara filasat Yunani dan syariah Arab, maka ia akan menghasilkan formulasi-formulasi yang lebih sempurna.[2]
At-Talfq adalah mengambil ajaran-ajaran dari sumber manapun yang mempunyai nilai benar dan baik selama tidak bertentangan dengan ajaran Islam. Mereka tetap mengagungkan Islam sebagai ajaran utama dan ajaran yang terbaik. Menurut Ikhwan As-Shafa’ hal ini dilakukan hanya sekedar pelengkap untuk memudahkan pemahaman Islam itu sendiri.
baca selanjutnya di www.umahblog.blogspot.co.id
Share this post :

Post a Comment

Video

 
Support : Link here | Link here | Link here
Copyright © 2014. GP ANSOR PAC SUMPIUH - All Rights Reserved
Template by Cara Gampang Modified by telorasin
Proudly powered by Blogger